twitter


5 Dongeng Dunia yang Sebenarnya Kisah Mengerikan

      Anda tentu sudah pernah dengar kisah tentang Cinderella yang tadinya dikenal dengan Upik Abu yang penuh derita, kemudian berubah menjadi Putri Kerajaan yang cantik jelita. Adapun anda sudah mendengar kisah tentang Hansel dan Gretel yang ditinggal oleh orang tuannya di dalam hutan.
     Cerita-cerita menjelang tidur itu memang sangat menghibur dan membawa kenangan masa kecil yang begitu indah. Namun, tahukah anda bahwa dongeng tersebut pada awalnya bukan begitu ceritanya. Dalam sebuah buku berjudul The Most Creepy Fairy Tales, dongeng-dongeng itu ternyata awalnya dibuat dengan cerita yang sangat mengerikan dan menakutkan.
     Beruntunglah kita tidak pernah mendengar kisah yang sebenarnya dari dongeng itu, karena telah dimodifikasi dengan sedemikian rupa. Jika tidak mungkin masa kecil kita tidak seindah yang kita ingat.

Berikut ini adalah kisah sebenarnya dari dongeng-dongeng tersebut:
    Ucapan terimakasih perlu kita alamatkan pada Walt Disney yang telah mengubah kisah Putri Salju dan & Kurcaci ini menjadi sebuah cerita yang legendaris seperti yang kita ketahui saat ini. Dalam versi epik ini, kisah bahwa Ratu meminta bawahannya untuk menghabisi Putri Salju. Dan sebagai bukti kalau Putri Salju telah terbunuh, sang bawahan harus membawa jantung Putri Salju. Saat melepaskan Putri Salju, bawahan Ratu membunuh Rusa dan membawa jantung rusa itu ke hadapan Ratu, serta mengakui jantung itu milik Putri Salju. Sang Ratu lalu memakan jantung itu dan berharap kecantikan Putri Salju berpindah kepadanya.
     Di akhir cerita dikisahkan bahwa Putri Salju tewas setelah makan apel beracun, dan dapat hidup lagi berkat ciuman seorang Pangeran. Setelah Putri Salju diboyong ke Istana, Sang Ratu di hukum. Namun berbeda dengan versi yang anda ketahui,hukuman untuk Sang Ratu sangatlah kejam. Kakinya dipasung dengan sepatu besi dan Si Ratu dipaksa menari sampai mati di hadapan Putri Salju.

     Kisah lain yang cukup terpopuler dimasa kanak-kanak adalah Cinderella alias Si Upik Abu. Dalam kisah aslinya, saat Pangeran mencari pemilik Sepatu Kaca, Ibu tiri Upik Abu berusaha keras agar anak-anaknya terpilih sebagai pemilik sepatu. 
     Putri yang kakinya kebesaran, jari-jarinya dipotong agar muat. Sementara putri yang kakinya kekecilan, kakinya digilas dengan roda gerobak kuda yang sangat berat. (dari sinilah sebenarnya muncul istilah "Pain for Beauty" yang artinya Biar Sakit Asal Cantik). Paada akhirnya, cara itu tidak berhasil karena sepatu kaca itu tetaplah tidak muat untuk kedua kaki kakak beradik itu.
     Ketika Sang Pangeran menemukan pemilik sepatu kaca itu adalah Cinderella, maka murkalah dia, dan segeralah memerintahkan burung elang peliharaannya untuk mematuk dan memakan mata Ibu tirinya. Kemudian mengusir Ibu tiri dan adik-adiknya dari kota. Dan akhirnya Ibu tiri dan adik-adik cinderella menjadi pengemis di luar kota.

     Kisah rekaan Brother Grimms ini awalnya dibuat untuk orang dewasa. Namun karena tidak populer, akhirnya diubah versinya dan disesuaikan untuk anak-anak. Dalam versi dewasanya Hansel dan Gretel di ceritakan sering disiksa oleh orang tuanya yang psycho.Sang ayah sering mengamuk mereka dan ibunya suka melukai kedua anak itu dengan menyayat kulit mereka dan tertawa-tawa saat melihat darah keluar dari kulit anaknya yang tesayat itu.
     Saat kedua anak itu kabur dari rumah, keduanya bertemu dengan rumah yang terbuat dari permen cokelat yang tidak lain adalah milik tukang sihir. Yang mengejutkan, Sang tukang sihir itu adalah kanibal yang pada akhirnya membunuh dam memakan mereka. Hansel dan Gretel adalah kisah pertama yang mengangkat tema kanibalisme.

     Kisah klasik ini sebenarnya diangkat dari kisah nyata tentang penyerangan seekor serigala pada seorang anak perempuan berkerudung merah. Kejadian ini terjadi pada abad ke 18 di Eropa. Waktu itu di kisahkan seorang anak perempuan yang disuruh ibunya mengunjungi nenek mereka yang sakit dan tinggal di hutan. Awalnya anak itu di suruh pergi subuh-subuh. Namun entah mengapa anak itu memutuskan untuk pergi malam-malam. Akibatnya dia dikejar oleh serigala. Memang si anak lolos dari kejaran serigala dan berhasil tiba di rumah neneknya dengan selamat. Namun yang tidak diduga olehnya, ternyata ada seekor serigala yang telah memakan neneknya dan bersembunya di dalam neneknya. Dan ketika anak itu tiba di rumah, sang serigala segera menghabisi anak malang itu.
     Kisah asli Little Red Ridding Hood ini nyaris di filmkan secara utuhdalam film Hoodwinkled. Namun, berhubung film ini di khususkan untuk anak-anak, akhirnya versi ceritanya diubah mengikuti alur seperti yang kita ketahui saat ini. jika tidak, mungkin anda akan muntah-muntah menontonnya.

     "Under the sea...Under the sea..." Tentu anda ingat lagu yang dinyanyikan oleh Sebastian Si Udang berisik dari dasar laut. Dengan aksen jamaikanya dia menghibur kita dengan lagu yang menyenangkan itu. Kisah Putri Duyung ini pun begitu menyentuh hati dan disukai oleh banyak orang hingga hari ini. Namun, tahukah anda bahwa kisah Si Putri Duyung itu tidak seindah yang anda tahu??
     Dalam versi aslinya, Ariel Si Putri Duyung selama jadi manusia dibekali dengan pisau yang terselip di belakang rambutnya yang panjang dan tebal itu. Tujuannya sederhana yaitu jika ada orang yang mencurigai keberadaannya sebagai putri duyung, maka Ariel harus membunuh orang itu. Dia harus melakukan hal ini untuk melindungi jati dirinya, serta keselamatan Kerajaan Neptunus dan spesies Mermaid di laut agar tidak menjadi buruan manusia.
     Dalam perkembangan kisahnya, kisah cinta Ariel berakhir tragis. Cintanya bertepuk sebelah tangan,dan Sang Pangeran meninggalkannya untuk menikah dengan gadis lain. Hal ini membuat Ariel patah hati dan akhirnya memilih membunuh dirinya sendiri dengan pisau yang dibawanya.
     Dari sinilah muncul istilah "Mermaid Tears" yang artinya Air Mata Putri Duyung. Hewan Sirenia atau yang dikenal dengan sebutan Sapi laut/ Sea Cows disebut juga dengan nama Putri Duyung karena memiliki morfologi tubuh yang mirip dengan putri duyung. Hewan ini sering terlihat mengeluarkan air mata. 
     

    

0 komentar:

Posting Komentar