Musnahnya spesies burung di dunia berdampak dengan rusaknya
tanaman karena banyak tanaman yang bergantung pada burung untuk penyerbukan dan
penyebaran bibit mereka.
Masuk akal jika populasi burung menurun akan berdampak pada
spesies tanaman seperti musnahnya dua burung jenis bellbird (Anthornis
melanura) dan stitchbird (Notiomystis cincta) di suatu semak belukar di North
Island, Selandia Baru.
Bunga semak Rhabdothamnus solandir bergantung pada kedua
burung tersebut untuk penyerbukan. Dave Kelly dari Universitas Canterbury di
Christchurch, Selandia Baru dan rekannya membandingkan tanaman di North Island
dengan tanaman cagar alam yang dirawat baik di tiga pulau kecil dimana
burung-burung tersebut hidup.
Dibantu Tangan
Tim peneliti telah menyerbuk 79 tanaman di seluruh North
Island dan di tiga pulau tempat cagar alam. Kemudian membandingkan buahnya
dengan buah dari bunga yang belum tersentuh di lokasi tersebut.
Sekitar 70 persen dari bunga di North Island dan pulau-pulau
kecil menghasilkan buah lantaran dilakukan penyerbukan. Tanpa bantuan ini,
hanya 22 persen bunga di North Island yang menghasilkan buah. Jelas jauh jika
dibanding dengan 58 persen di pulau cagar alam.
Buah di North Island rata-rata lebih kecil dan, secara
rata-rata, menghasilkan kurang dari 84 persen bibit dibanding buah di
pulau-pulau kecil. Hal itu menjadi tanda bahwa benih mereka tidak diserbuki
secara maksimal.
Pengurangan produksi benih dipengaruhi oleh populasi
Rhabdothamnus solandri, karena terdapat sedikit tanaman muda di North Island
dibanding di pulau-pulau kecil itu.
Masih Ada Waktu
Kelly yakin hal itu dikarenakan kurangnya penyerbukan oleh
burung. Pengamatan di lapangan menunjukan burung mengunjungi hingga 80 persen
bunga dimana bellbird dan stitchbird masih berkembang, tetapi hanya seperempat
dari bunga itu ketika burung-burung telah menghilang.
“Kepunahan tanaman cenderung lebih lambat dari hewan, karena
tanaman hidup lebih lama,” kata Kelly.
“Kami punya waktu untuk mengatasi hal itu,” katanya, seperti
menghitung ulang populasi stitchbirds dan bellbirds di North Island. Dia
memperkirakan bahwa Rhabdothamnus solandri dapat hidup lebih dari 150 tahun.
“Ini benar-benar menarik,” ujar Martine Maron, seorang ahli
ekologi burung di Universitas Queensland di Brisbane, Australia. Burung
bertanggung jawab untuk penyerbukan sebagian besar tanaman berbunga, “masalah
ini mungkin terjadi di seluruh dunia,” katanya.
“Ini bukan hanya tentang kehilangan satu spesies dari muka
bumi,” tambah Maron dikutip New Scientist. “Kehilangan spesies kunci dari
wilayah lokal dapat menyebabkan keruntuhan ekosistem.”
Source :klik
6 Desember 2021 pukul 21.35
Wihh menarik banget artikelnya Terima kasih Informasinya kak