twitter


Ilustrasi


     Seorang anak tanpa indra pendengar, yakni telinga, ditemukan di Dusun Molawahu, Desa Bakti, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo.
     
     Anak tak bertelinga tersebut, Ibrahim Noho, ditemukan sejumlah wartawan setelah mendapat laporan dari salah seorang warga yang berasal dari daerah itu. Ibrahim Noho, yang merupakan bungsu dari 4 bersaudara dan merupakan putra dari pasangan Tune Noho dan Ceno Bilondatu, memiliki keunikan tersendiri pada bagian kepalanya.
     
     Meski tanpa telinga, Ibrahim Noho yang berumur 9 tahun itu tetap bisa mendengarkan suara seperti orang-orang normal pada umumnya. Menurut ibu dari anak tersebut, Ceno Bilondatu, mengatakan bahwa sejak anaknya lahir, dirinya sangat bersedih setelah melihat anaknya lahir tanpa salah satu pancaindra.
     
     Dia mengatakan, dirinya pesimistis Ibrahim bisa mendengar suara ataupun bunyi-bunyian seperti anak-anak lainnya karena setelah diperiksa dengan teliti, ternyata selain tidak memiliki daun telinga, anaknya tidak memiliki lubang telinga yang merupakan saluran pendengaran.
     
      "Waktu itu saya langsung pasrah kalau anakku adalah seorang yang tuli," Kata Ceno, Kamis. Dia menjelaskan, ketika Ibrahim telah berumur 1 bulan, dirinya kaget setelah mengetahui bahwa ternyata anaknya tersebut bisa merespons dengan baik saat ada bunyi-bunyian di dekatnya.
     
     Dan akhirnya dia baru yakin bahwa ternyata anaknya bisa mendengar secara normal saat Ibrahim berumur 1 tahun. "Aneh memang, tapi memang begitulah kenyataannya, anak saya bisa mendengar secara normal meski tanpa telinga," kata Ceno.
     
      Menanggapi hal itu, dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT), Zein Suweleh, mengatakan bahwa secara teoritis, kenyataan yang dialami Ibrahim Noho yang bisa mendengar tanpa alat pendengaran tersebut bisa saja terjadi.

      Sebab, meskipun tanpa daun telinga dan lubang saluran pendengaran, tulang kepala dan kulit kepala akan berfungsi sebagai alat yang merespons bunyi-bunyian ataupun suara.

Source: http://health.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar