Penggunaan tanda baca dalam EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena sering kali kita merasa kebingungan dengan penggunaan tanda baca dalam sebuah kalimat. Berikut ini terdapat 10 tanda baca yang merupakan dasar dalam penulisan kalimat beserta contohnya:
- Tanda Titik (.)
1. Tanda titik digunakan dalam akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Rika sedang membuatkan kopi untuk ayahnya.
Contoh: Rika sedang membuatkan kopi untuk ayahnya.
2. Tanda titik dipakai dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
Contoh:
1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3 Tujuan dan Manfaat
3. Tanda titik juga dipakai untuk memisahkan angka jam, menit dan detik yang menunjukkan waktu dan jangka waktu.
Contoh:
- pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
- 1.32.20 jam (1 jam, 32 menit, 20 detik)
- 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
4. Tanda titik dipakai diantara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Contoh: Drs.Al.Haryono Jusup, M.B.A. Dasar-dasar Akuntansi, November 2006.
5. Tanda titik juga dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh: Korban gempa bumi di Indonesia melebihi 126.000 jiwa.
6. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
7. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau mana dan alamat pengirim surat.
- pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
- 1.32.20 jam (1 jam, 32 menit, 20 detik)
- 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
4. Tanda titik dipakai diantara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Contoh: Drs.Al.Haryono Jusup, M.B.A. Dasar-dasar Akuntansi, November 2006.
5. Tanda titik juga dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh: Korban gempa bumi di Indonesia melebihi 126.000 jiwa.
6. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
7. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau mana dan alamat pengirim surat.
- Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contohnya: Saya memasak sayur asem, ayam goreng, dan sayur lodeh.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului kata seperti tetapi atau melainkan.
Contohnya: Saya ingin sekolah, tetapi ibu mengajak pergi.
3. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan kata penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi.
Contoh: Oleh karena itu, kita harus saling menghargai.
4. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dan dari kata yang lain yang terdapat dalam kalimat.
Contohnya: O, begitu ya?
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contohnya: Kata Ani, "Saya senang sekali."
6. Tanda koma dipakai diantara nama alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal.
Contohnya: Pacitan, 15 Mei 1992
7. Tanda koma juga dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contohnya: Alisja
hbana, Sutan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia, jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.
8. Tanda koma dipakai di antara bagian bagian dalam catatan kaki.
9. Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contohnya: Ny. Raisya Kumala, M.A
10. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau diantara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contohnya: Rp 10,50 atau 12,5 m
11. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya yang tidak membatasi.
Contohnya: Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang-orang yang nikah siri.
12. Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca di belakang yang terdapat pada awal kalimat.
Contohnya: Agar kita mendapat nilai yang bagus, kita harus belajar yang sungguh-sungguh.
13. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringi dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Contohnya: "Berdiri lurus-lurus!?" perintahnya.
Contohnya: O, begitu ya?
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contohnya: Kata Ani, "Saya senang sekali."
6. Tanda koma dipakai diantara nama alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal.
Contohnya: Pacitan, 15 Mei 1992
7. Tanda koma juga dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contohnya: Alisja
hbana, Sutan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia, jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.
8. Tanda koma dipakai di antara bagian bagian dalam catatan kaki.
9. Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contohnya: Ny. Raisya Kumala, M.A
10. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau diantara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contohnya: Rp 10,50 atau 12,5 m
11. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya yang tidak membatasi.
Contohnya: Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang-orang yang nikah siri.
12. Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca di belakang yang terdapat pada awal kalimat.
Contohnya: Agar kita mendapat nilai yang bagus, kita harus belajar yang sungguh-sungguh.
13. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringi dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Contohnya: "Berdiri lurus-lurus!?" perintahnya.
- Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contohnya: Malam makin larut, pekerjaan belum selesai juga.
2.Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Contohnya: Ayang membersihkan kandang ayam; Ibu sibuk di dapur; Adik belajar.
- Tanda titik dua (:)
1. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Contohnya: Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
2.tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contohnya:
Ketua : Ari Setya
Sekretaris : Ryan Rifandi
3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contohnya:
Ibu: (meletakkan beberapa koper) "Bawa koper ini, Mir!"
4. Tanda titik juga dipakai diantara jilid dan nomor halaman.
Contohnya: Tempo, I (1971), 34:7
- Tanda penghubung (-)
1. Tanda penghubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Contohnya:
Ibu sedang mempersiapkan alat-alat untuk memasak
2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
Contohnya:
Saya hanya dapat me-
ngiris wortel.
3. Tanda penghubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contohnya: anak-anak
4. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal
contohnya: 15-5-1992
5. Tanda penghubung boleh dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan penghilangan bagian kelompok data.
Contohnya: ber-evolusi
6. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa dengan unsur bahasa lain.
Contohnya: di-smash
- Tanda Tanya (?)
1. Tanda tanya dipakai di akhir kalimat
Contohnya: Kapan ia berangkat?
2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
- Tanda Seru (!)
1. Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan , ketidak percayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contohnya: Merdeka!, Woow!
- Tanda kurung ((..))
1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contohnya: bagian perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.
2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan
Contohnya: Sajak Tranggono yang berjudul "ubud" (nama tempat yang terkenal di bali) ditulis pada tahun 1962.
3.Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contohnya: Pejalan kaki itu berasal dari (Kota) Pacitan.
4. Tanda kurung mengapit huruf atau angka yang merinci satu urutan keterangan.
- Kurung siku ([....])
1. Kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Contohnya: Sang Raja men[d]engar bunyi berisik.
2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contohnya: Persamaan kedua proses ini [lihat pada halaman 58-62].
- Tanda Petik ("....")
1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contohnya: "saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contohnya: Sajak "Berdiri aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Contohnya: Kata Tini, "Sayang juga minta satu".
- Tanda petik tunggal ('...')
1. Tanda petik tunggal mengapit jepitan yang tersusun dalam petikan lain.
Contohnya: "Apa kamu mendengar bunyi 'tet tet' tadi?", tanya Basri.
2. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan atau penjelasan kata ungkapan asing.
Contohnya: feed-back 'balikan'
- Tanda garis miring (/)
1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahunan takwin.
Misalnya: No 7/PK/1973
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau tiap.
Contohnya: mahasiswa/mahasiswi